Cerpen

Wajah lelaki setengah baya itu tak lepas dari senyum, pandangannya selalu berarah ke depan nya dan sesekali begitu fokus pada sms-sms yang masuk k ponselnya, dan sembari tersenyum dibalasnya pula sms-sms itu, sambil tak lupa menoleh k arah depan sebrang sambil tersenyum pula.


Ya, Pagi ini, di dalam KePres Bojong-Kota, di gerbong kereta itu, seorang laki-laki yang persis duduk tak jauh dari tempat ku berdiri, siapapun yang melihatnya pasti akan merasakan aura2 cinta yang terlihat dari pandangannya saat ia menoleh ke arah depan...


Ya Tuhan, kenapa kau dudukan dua insan yang sedang dimabuk asmara itu bersebrangan, kenapa kau tak dekatkan saja mereka, duduk bersebelahan,tak perlu kau pisahkan mereka dengan manusia-manusia yang berdiri di dalam gerbong kereta.


Penasaran, ku coba palingkan pandanganku searah dengan pandangan sang lelaki setengah baya, dan di sana, sang objek pandangan juga tengah asyik tersenyum sambil memainkan ponselnya, ber-sms ria, Ya, dia duduk di sebrang sana, seorang lelaki setengah baya juga yang tengah tersenyum sumringah.